Laman

Total Tayangan Halaman

Jumat, 08 Maret 2013


Investasi Di Reksadana, Pasar Keuangan, dan Perdagangan Sekuritas


1.    Investasi di Reksadana
a.    Investasi Secara Tidak Langsung
               Investasi tidak langsung yaitu investasi yang dilakukan untuk investasi jangka pendek dimana mencakup kegiatan  transaksi di pasar modal dan pasar uang. Investasi secara tidak langsung ini dapat dilakukan melalui pasar modal dengan melakukan investasi pada instrument surat berharga, seperti saham dan obligasi.
                Dalam investasi secara tidak langsung, seorang investor tidak perlu hadir secara fisik atau terlibat secara langsung, karena tujuan utama dari seorang investor bukanlah mendirikan perusahaan, melainkan hanya membeli saham dengan lalu menjualnya kembali untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan rentang waktu yang tidak terlalu lama sehingga keuntungan sudah bisa dinikmati.

b.   Perusahaan Investasi
               Perusahaan investasi (investment company) adalah perantara keuangan yang menghimpun dana dari para investor perorangan dan menanamkan dana tersebut pada beragam sekuritas atau aset lainnya.
               Perushaan investasi melakukan berbagai fungsi penting berikut ini bagi para investor:
      Perencanaan dan administrasi
      Diversifikasi dan kemampuan untuk dapat dibagi (divisibilitas)
      Manajemen yang profesional
      Biaya transaksi yang lebih rendah

Jenis –Jenis Perusahaan Investasi
1.      Unit Investment Trusts
Unit investment trusts adalah himpunan dana yang diinvestasikan dalam portofolio tetap (tidak berubah) sepanjang umur reksa dana tersebut. Untuk membentuk unit investment trust, sponsor biasanya perusahaan pialang, membeli sebuah porto folio sekuritas yang disimpan dalam trust. Selanjutnya dijual ke masyarakat,disebut sertifikat perwalian yang dapat ditebus. Manajemen Unit Investment Trusts tidak terlalu aktif karena setelah portofolio dibentuk, komposisinya tidak akan berubah lagi, sehingga trust ini kerap disebut “tidak dikelola”, trust cendreung berinvestasi pada aset-aset yang relatif seragam, contohnya : suatu dana mungkin berinvestasi pada obligasi pemerintah dan yang lainnya pada obligasi perusahaan.
2.    Managed Investment Company
v  Reksa Dana Terbuka (Open-ends funds)
Selalu siap untuk menebus atau menerbitkan unit penyertaan pada nilai aktive bersihnya (meskipun pembelian dan penebusan akan melibatkan beban penjualan). Jika investor di reksa dana terbuka ingin “menguangkan” unit penyertaannya, mereka akan menjualnya kembali ke reksa dana pada NAV mereka.
v  Reksa Dana Tertutup (Close-ends funds)
Tidak melakukan penebusan atau penerbitan unit penyertaan. Investor pada reksa dana tertutup yang ingin menguangkan unit penyertaan mereka harus menjualnya pada investor lain. Unit penyertaan reksa dana tertutup diperdagangkan di bursa yang terorganisasi dan dapat dibeli melalui pialang seperti saham lainnya, jadi harganya bisa berbeda dari NAV.


c.    Jenis-Jenis Reksadana
               Secara umum, Reksa Dana Terbagi 3, yaitu Reksa Dana Terbuka, Reksa Dana Indeks, dan Reksa Dana Terproteksi.
1.      Reksa Dana Terbuka
         Reksa Dana Terbuka adalah reksa dana yang dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa. Reksa Dana Terbuka dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dari isi portofolionya, yaitu:
-          Reksa Dana Pasar Uang,
               Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) adalah reksa dana yang minimum 80% asetnya harus diinvestasikan pada instrumen pasar uang. Imbal hasil dan risiko pada RDPU paling rendah dibandingkan reksa dana lainnya. RDPU ditujukan bagi Anda yang sangat konservatif, yaitu Anda yang menginginkan pendapatan yang teratur dengan tingkat risiko kerugian rendah, dan memiliki jangka waktu investasi kurang dari 1 tahun. Tidak seperti reksa dana lainnya, NAB per unit pada RDPU selalu di harga Rp. 1000, sementara unit penyertaan Anda akan terus berubah setiap harinya.
-          Reksa Dana Pendapatan Tetap
Merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya khusus pada portofolio obligasi.
-        Reksa Dana Obligasi
               Reksa Dana Obligasi (RDO) adalah reksa dana yang minimum 80% asetnya harus diinvestasikan pada obligasi baik korporasi maupun pemerintah. Imbal hasil dan resiko pada RDO relatif lebih tinggi dibandingkan RDPU. RDO ditujukan bagi Anda yang konservatif, yaitu Anda yang menginginkan adanya sedikit pertumbuhan nilai pokok investasi dan telah sanggup menerima adanya penurunan nilai investasi sesaat, dan memiliki jangka waktu investasi antara 1 sampai 3 tahun.
-          Reksa Dana Campuran
               Reksa Dana Campuran (RDC) adalah reksa dana yang memiliki kebebasan untuk mengatur komposisi asetnya, baik saham, obligasi, maupun instrumen pasar uang. Imbal hasil dan resiko pada RDC relatif lebih tinggi dibandingkan RDO. RDC ditujukan bagi Anda yang bersifat moderat, yaitu Anda yang menginginkan pertumbuhan investasi yang cukup tinggi dan sanggup menoleransi adanya fluktuasi atas nilai investasi, dan memiliki jangka waktu investasi antara 3 sampai 5 tahun.
-          Reksa Dana Saham
               Reksa Dana Saham (RDS) adalah reksa dana yang minimum 80% asetnya harus diinvestasikan pada saham. Investasi di RDS merupakan investasi yang paling berisiko, akan tetapi mempunyai potensi pertumbuhan nilai investasi yang relatif paling tinggi dibandingkan semua jenis reksa dana. RDS ditujukan bagi Anda yang bersifat agresif, yaitu Anda yang menginginkan pertumbuhan investasi yang tinggi dalam jangka panjang dan sanggup menoleransi fluktuasi nilai investasi yang cukup tajam, dan memiliki jangka waktu investasi lebih dari 5 tahun.
2.      Reksa Dana Indeks
         Reksa Dana Indeks (RDI) adalah reksa dana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham. RDI mirip seperti Reksa Dana Terbuka, yaitu dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa. Pada RDI, minimum 80% asetnya harus diinvestasikan sesuai dengan aset-aset pada indeks acuannya, yang disebut dengan pengelolaan pasif. RDI ditujukan bagi Anda yang menginginkan transparansi atas investasinya dan percaya bahwa pengelolaan secara pasif akan memberikan hasil investasi yang lebih maksimal.
3.      Reksa Dana Terproteksi
         Reksa Dana Terproteksi (RDT) adalah reksa dana yang akan memproteksi 100% pokok investasi nasabah pada saat jatuh tempo. Reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi yang telah ditentukan sebelumnya oleh manajer investasi, namun dapat dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa jaminan adanya proteksi akan pokok investasi. Berbeda dengan Reksa Dana Terbuka dan Reksa Dana Indeks, Reksa Dana Terproteksi memiliki masa penawaran sehingga Anda hanya dapat membeli Reksa Dana ini pada saat tertentu saja. RDT ditujukan bagi Anda yang bersifat konservatif yang menginginkan imbal hasil yang lebih terukur dalam jangka waktu investasi tertentu.

d.   Mekanisme Investasi Secara Tidak Langsung
1.      Mengumpulkan Modal Investor Banyak Memungkinkan Much More Pembelian
         Klarifikasi proses mekanisme reksa dana benar-benar memberikan tangan kepada investor untuk berbagi modal mereka tanpa risiko besar kehilangan uang mereka. Jenis investasi ini berkembang pesat, meskipun beberapa percaya dari investor. Untuk pemula yang lengkap, reksa dana adalah alternatif yang sempurna dari menurunkan tingkat risiko dalam investasi modal seseorang dalam saham atau tempat lain.
2.      Pengumpulan Dana adalah Isu Sempurna
         Rekening di reksa dana memiliki berbagai besar keamanan yang memungkinkan orang untuk bersama-sama dalam rangka menciptakan investasi yang relatif kecil, sementara membuat kolam dalam dolar membangun pembelian yang sangat baik dari obligasi, logam mulia, kewajiban pemerintah atau saham. Uang semacam ini membuat penyatuan keuangan yang cukup kuat dan juga memungkinkan untuk membuat buyings besar dan cerdas. Ditambah juga memberikan kesempatan kepada investor yang kurang kaya untuk menikmati keuntungan dari memiliki bunga kecil dari berbagai macam input. Itu semua membantu untuk mendapatkan tujuan keanekaragaman.
3.      Keamanan Kualitas Tinggi untuk Investasi kecil
         Investor yang memiliki modal terbatas untuk investasi tidak selalu mampu membeli logam mulia kualitas atau saham. Namun, jenis khusus dari investasi yang bertipe penemuan saling dapat membeli saham yang jauh lebih berharga untuk kelompok investor. Anda tidak perlu membeli saham untuk sen dari sekuritas dengan harga yang lebih rendah, kerjasama semacam ini dapat berbagi dengan kelompok yang lebih kuat dari input.
         Modal yang diinvestasikan dalam reksa dana akan langsung proporsional dengan ukuran saham antara investor. Ini berarti bahwa lebih banyak modal menginvestasikan dana lebih akan tersedia. Dan saat positif adalah bahwa dalam kasus kerugian, keuntungan dan keuntungan, semua modal dan resiko akan proporsional untuk setiap pemegang modal dalam reksa dana dan ukuran mereka masukan.
         Peserta Bukankah Untuk Be Aware tentang Pengelolaan Dana dan Pembelian Seorang manajer dalam reksa dana, yang berpengalaman dalam metode perdagangan, mendukung dan dalam pengendalian semua investasi di dana, sehingga investor tidak akan peduli dengan semua keamanan perdagangan individu. Mereka tidak harus tahu tentang perdagangan yang sebenarnya.
         Pemilihan peserta tentang apa yang harus membeli tergantung pada 1) kualitas dana dan konstituennya, 2) manajer dana dan pengalamannya, dan 3) keuntungan yang sebenarnya (atau pertumbuhan) dari dana tersebut. Mereka tidak ditekankan tentang pembelian atau vendor efek.
4.      Jalan sederhana dan bahkan Aman untuk Membuat Investasi dan Diversifikasi
         Reksa dana karena varietas sekuritas mereka sebagian besar melebihi jenis lain input dalam segala macam hal - yang panjang atau pendek. Namun, seperti dalam semua kasus investasi modal, tidak ada jaminan yang pasti dari hasil tinggi. Ketika ekonomi runtuh, ini jenis investasi yang menderita sebagai individu. Namun demikian, saat situasi ekonomi normal, reksadana menyajikan pilihan yang aman juga dibuat untuk menginvestasikan uang karena keragamannya.


 e.    Kinerja Perusahaan Investasi
               Suatu perusahaan itu layaknya sebuah organisme yang berkembang. Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dalam perjalanannya. Perusahaan akan dihadapkan pada berbagai macam kondisi, baik yang menguntungkan maupun yang berpotensi menghambat. Di sinilah kita dapat melihat bagaimana kepiawaian pihak manajemen dalam menyikapinya. Pada kondisi terburuk, seringkali manajemen terpaksa untuk mengambil keputusan yang akan menyebabkan dalam jangka pendek kinerja bisnisnya menurun namun akan membuat perusahaan semakin maju dalam jangka panjang.
               Salah satu contohnya adalah keputusan untuk berekspansi. Umumnya ekspansi membutuhkan dana yang cukup besar dan terkadang membuat perusahaan terpaksa berutang cukup besar. Pada titik yang krusial tersebut, kemampuan manajemen akan diuji karena di balik setiap ekspansi pasti terdapat risiko. Dalam jangka pendek, DER dan opex perusahaan akan meningkat sementara belum terlihat ada peningkatan revenue. Jika kita hanya melihat kinerjanya selama 1-2 tahun saja, perusahaan tersebut memiliki kinerja yang kurang bagus. Di sinilah kita harus memandang lebih luas. Salah satu cara yang dapat kita gunakan adalah dengan membandingkan kinerja perusahaan beberapa tahun ke belakang dengan kinerja terkininya.
               Biasanya perubahan kinerja perusahaan dalam jangka pendek tidak terlalu terlihat namun dalam jangka panjang hasil dari keputusan strategis yang diambil akan lebih jelas terlihat.

f.     Hedge Funds
               Hedge fund adalah merupakan kontrak investasi kolektif privat yang dikenakan biaya imbal jasa berbasis kinerja dan biasanya ditawarkan secara terbatas kepada investor kelas atas. Di Amerika hedge fund hanya ditawarkan kepada investor terakreditasi saja, dan karena pembatasan inilah maka hedge fund dikecualikan dari aturan-aturan SECNASD dan lembaga regulator lainnya.
               Aktivitas hedge fund dibatasi dengan suatu perjanjian yang mengatur mengenai pengelolaan dana secara khusus, sehingga hedge fund ini dapat menerapkan strategi investasiyang rumit, melakukan transaksi "long" atau "short selling" aset, melakukan transaksiperdagangan berjangkaswap dan ataupun transaksi derivatif lainnya. Hedge fund ini seringkali melakukan pula lindung nilai investasi mereka terhadap pergerakan harga ekuitas dan bursa, sebab target utama mereka adalah menghasilkan imbal hasil yang tidak berhubungan erat dengan pasar keuangan pada umumnya.

2.    Pasar Keuangan
a.    Pentingnya Pasar Keuangan
               Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan mengalami kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman kepadanya. Pengantara seperti bank membantu dalam melakukan proses ini, dimana bank menerima deposito dari nasabahnya yang memiliki uang untuk ditabung dan kemudian bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yang berniat untuk meminjam uang. Bank biasanya memberikan pinjaman uang dalam bentuk kredit dan kredit pemilikan rumah.
Pemberi pinjaman
               Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun mereka meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara seperti misalnya:
·      Menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito di bank 
·      Menjadi peserta program dana pensiun
·      Membayar premi asuransi
·      Investasi dalam obligasi pemerintah
·      Investasi dalam saham perusahaan
            Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalannya. Apabila perusahaan mengalami kelebihan dana tunai yang tidak digunakan dalam jangka waktu pendek maka mereka meminjamkan uang tersebut melalui pasar pinjaman jangka pendek yang disebut pasar uang. Amat sedikit perusahaan yang memilki struktur arus kas yang kuat, dan perusahaan seperti inilah yang cenderung menjadi pemberi pinjaman dibanding meminjam uang.
Peminjam
            Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna pembiayaan pembelian rumah.
            Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna perputaran dananya maupun untuk pengembangan bisnis.
            Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka lebih besar daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini dibutuhkan pinjaman. Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan badan usaha milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik lainnya. Peminjaman ini dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah.
            Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimana halnya dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.
            Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri nasional dal layanan publik seperti perusahaan kereta api pos, perusahaan listrik negara, air minum dan perusahaan penyedia layanan publik lainnya.

b.   Pasar Primer dan Pasar Sekunder
1.    Pasar Primer
          Pasar yang emitennya kali pertama memperdagangkan saham atau surat berharga lainnya kepada publik, yang biasa dikenal dengan istilah initial public oering (IPO). Informasi tentang emiten yang IPO dapat diketahui melalui prospektus ringkas yang diiklankan minimal di dua harian nasional, publik ekspose atau prospektus. Prosedur pembeliannya melalui pengisian formulir pemesanan pembelian saham (FPPS) yang ada di underwriter (penjamin emisi efek) atau agen-agen penjual lainnya yang ditunjuk. Setelah pemesanan diterima baru kemudian dilakukan penjatahan. Hal tersebut, bergantung dari jumlah permintaan yang masuk.
          Ada dua kemungkinan yang dapat terjadi pertama oversubcribed yaitu minat masyarakat membeli saham baru lebih besar dari jumlah saham yang tersedia. Kemungkinan berikutnya, jumlah saham yang tersedia lebih besar atau sama dengan permintaan yang masuk, (undersubscribed). Jika kondisi oversubscribed terjadi, penjatahan berdasarkan undian atau metode lainnya seperti pemesan pertama mendapat prioritas lebih dahulu.

Ciri-ciri pasar primer di antaranya:
1.          Harga saham tetap
2.          Tidak dikenakan komisi
3.          Hanya untuk pembelian saham
4.          Pemesanan dilakukan melaui agen penjualan
5.          jangka waktu terbatas.
2.    Pasar Sekunder
Pasar yang memperdagangkan efek setelah IPO, yaitu perdagangan hanya terjadi antar investor yang satu dengan investor lainnya, transaksi ini tidak lepas dari fungsi bursa sebagai lembaga penyedia perdagangan di pasar modal. Pembelian di pasar ini hanya pada saham yang telah beredar berdasarkan aturan main yang telah ditetapkan pasar.
Prosedurnya investor melakukan order beli atau jual melalui broker, kemudian broker meneruskannya ke pasar atau bursa, jika ada order jual dan beli yang cocok maka transaksi baru terjadi, jika tidak ada transaksi, akan menunggu sampai adanya kecocokan atau pembatalan karena ditarik kembali atau habisnya masa perdagangan.
Perdagangan di pasar sekunder dapat dilakukan di dua jenis pasar, yaitu:
o   Pasar lelang (auction market).
            Pasar sekuritas yang melibatkan proses pelelangan (penawaran) pada sebuah lokasi fisik.
o  Pasar negosiasi (negotiated market).
            Pasar negosiasi terdiri dari jaringan berbagai dealer yang menciptakan pasar tersendiri di luar lantai bursa bagi sekuritas, dengan cara membeli dari dan menjual ke investor. Pasar negosiasi juga sering disebut dengan istilah over the counter market(OTC) atau di Indonesia dikenal sebagai bursa paralel.
Ciri-ciri pasar sekunder di antaranya:
1.    Harga berfluktuasi sesuai kekuatan pasar
2.   Dibebankan komisi untuk pembelian dan penjualan
3.   Pemesanan dilakukan melalui anggota bursa
4.   Jangka waktu tidak terbatas
Proses transaksi di pasar sekunder :
1.      Sebelum dapat melakukan transaksi, investor harus menjadi nasabah  di salah satu perusahaan efek.
2.      Selanjutnya investor tersebut harus mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan jual beli saham.
3.      Proses perdagangan atau transaksi saham dan obligasi di pasar sekunder diawali dengan order (pesanan) untuk harga tertentu.
4.      Perdagangan saham di BEI harus menggunakan satuan perdagangan (round lot) efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) efek.
                Pesanan jual atau beli oleh para investor dari berbagai perusahaan sekuritas akan bertemu di lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan (match) antar order tersebut, maka proses selanjutnya adalah proses terjadinya transaksi.

c.    Indeks Pasar Saham
               Indeks pasar saham merupakan Indikator yang mencerminkan kinerja saham-saham di pasar.Karena merupakan indikator yang menggambarkan pergerakanharga-harga saham, maka indeks pasar saham juga disebut indeks harga saham (stock price index).
               Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik.
Indeks-indeks tersebut adalah:
1.      Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
         Menggunakan semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks. Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu atau beberapa Perusahaan Tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG.
         IHSG adalah milik Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung jawab atas produk yang diterbitkan oleh pengguna yang mempergunakan IHSG sebagai acuan (benchmark). Bursa Efek Indonesia juga tidak bertanggung jawab dalam bentuk apapun atas keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun Pihak yang menggunakan IHSG sebagai acuan (benchmark).
2.      Indeks Sektoral
         Menggunakan semua Perusahaan Tercatat yang termasuk dalam masing-masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdangangan dan Jasa, dan Manufatur.
 
3.      Indeks LQ45
         Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan. 
4.      Jakarta Islmic Index (JII)
         Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas.
5.      Indeks Kompas100
         Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.
6.      Indeks BISNIS-27
         Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
7.      Indeks PEFINDO25
         Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises / SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal (Return on Equity / ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.
8.      Indeks SRI-KEHATI
         Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio (PER) dan Free Float.
9.      Indeks Papan Utama
         Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Utama.
10.  Indeks Papan Pengembangan
         Mengguanakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Pengembangan.
11.  Indeks Individual
         Indeks harga saham masing-masing Perusahaan Tercatat.

d.   Pasar Obligasi
               Sekuritas yang diperdagangkan di pasar obligasi Indonesia adalah obligasi perusahaan, obligasi negara, dan obligasi konversi. Obligasi (bond) dikeluarkan penerbitnya sebagai surat tanda bukti hutang. Obligasi adalah sekuritas yang memuat janji untuk memberikan pembayaran tetap menurut jadwal yang telah ditetapkan. Sebutan obligasi semakin dikenal dengan istilah sekuritas pendapatan tetap (fixed income securities).
ü    Jenis Obligasi
         Obligasi dapat dibedakan menurut siapa penerbitnya, yaitu:
-       Obligasi negara (government bond), adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Di Amerika, obligasi negara seperti ini disebut treasury bonds (T-Bonds).
-       Obligasi perusahaan atau obligasi korporasi (corporate bond), adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan baik perusahaan swasta maupun perusahaan negara (BUMN).
ü   Karakteristik Obligasi
1.        Nilai nominal (nominal value atau face value) atau nilai pari (par value).
§  Besarnya nilai rupiah obligasi yang diterbitkan.
2.        Kupon (coupon).
§  Kupon merupakan bunga yang dibayar secara reguler oleh penerbit obligasi kepada pemegangnya. Kupon obligasi ditetapkan dalam persentase tahunan dari nilai nominal dan dibayarkan pada interval waktu tertentu.
3.         Jatuh tempo (maturity).
§  Jatuh tempo merupakan tanggal ketika pemegangnya akan menerima uang pokok pinjaman yang jumlahnya sebesar nilai nominalnya.
4.        Setelah diterbitkan, obligasi dapat diperjualbelikan sampai sebelum jatuh tempo antar investor di bursa efek pada harga pasar yang bisa berbeda dari nilai nominalnya.
5.        Faktor penting bagi investor sebelum berinvestasi di obligasi adalah mengenal penerbit dan seluk-beluk obligasi yang diterbitkannya.
6.      Hal itu perlu dilakukan untuk menaksir besarnya risiko khususnya risiko gagal bayar (default) yang mungkin dapat dialami investor di masa mendatang.
ü    Obligasi Konversi
Obligasi konversi merupakan obligasi yang dapat ditukar dengan saham biasa. Obligasi konversi mencantumkan persyaratan untuk melakukan konversi. Misalnya setiap obligasi konversi bisa  dikonversi menjadi 3 lembar saham biasa mulai tanggal tertentu sampai dengan tanggal jatuh tempo.

e.    Pasar Derivatif
               Pasar derivatif adalah tempat diperdagangankannya surat-surat berharga yang nilainya didasarkan aset yang mendasarinya (underlying asset atau elementary asset).
Transaksi derivatif merupakan transaksi atas derivatif produk pasar keuangan. Misalnya produk options; call dan put options. Hubungan transaksi ini dengan pertumbuhan ekonomi adalah negatif. Karena pada dasarnya semakin dinamis dan bertambahnya volume transaksi derivatif semakin mengurangi volume transaksi riil ekonomi, akibat arus uang beredar semakin banyak dilingkungan keuangan. Semakin banyak outlet keuangan modern hakikatnya hanya menambah panjang labirin arus uang, dan pada saat yang sama akan menyedot uang yang seharusnya berpotensi memproduksi barang dan jasa (sektor riil).
               Pasar derivatif ini dapat dibagi lagi menjadi 2 yaitu bursa berjangka derivatif dan perdagangan derivatif di luar bursa (Over-the-counter).

1.      Bursa berjangka Derivatif
         Bursa berjangka seperti Euronext.liffe dan Chicago Mercantile Exchange, memperdagangkan kontrak derivatif yang sudah distandarisasi yaitu misalnya opsi dan kontrak berjangka atas suatu aset dasar atau aset acuan. Para anggota bursa mengambil suatu posisi (beli atau jual) dalam kontrak berjangka melawan bursa selaku lawan transaksiKontrak perdagangan berjangka tidak diterbitkan sebagaimana dalam penerbitan saham tetapi "terbentuk" sewaktu ada pihak pembeli (disebut dengan istilah long) dan ada pihak pembeli (yang disebut short).
2.      Pasar perdagangan di luar bursa
         Pasar perdagangan di luar bursa atau lebih dikenal dengan istilah "over the counter" atau juga biasa disebut "pasar OTC" adalah merupakan tempat perdagangan berjangka suatu produk derivatif dengan syarat-syarat non standar (syarat-syaratnya sesuai keinginan para pihak) . Para pelaku perdagangan di pasar OTC ini terdiri dari bank investasi selaku pedagang dan pembentu pasar serta nasabah mereka seperti hedge fund, bank komersial, Badan usaha milik negara, dll. Produk yang sering diperdagangkan over-the-counter adalah swap, kontrak berjangka kurs, kontrak berjangka, derivatif kredit, dll.

3.    Perdagangan Sekuritas
a.    Transaksi Broker
               Setelah pemodal melakukan transaksi lewat pialang yakni membeli saham, mak aorang tersebut tidak akan menerima saham yang dibelinya pada saat itu juga. Maka di Bursa Efek Jakarta (BEJ) akan menerima saham tersebut dengan jangka waktu empat hari setelah tanggal transaksi (t+4). Sekuritas yang ditransaksikan haruslah sekuritas yang valid. Bursa menyediakan berbagai fasilitas, tempat dan informasi untuk menyelesaikan transaksi tersebut.
               Pada hari transaksi (t+0), Bursa Efek Jakarta (BEJ) memberikan kepada para anggota bursa Lembar Transaksi Anggota Bursa (LTAB) yang berisikan data tentang transaksi yang dilakukan. LTAB merupakan keterangan tentang penyerahan atau pembayaran sekuritas yang harus dilakukan untuk setiap penyerahan sekuritas dan pembayaran. Akhirnya pada t+5, anggota bursa mengembalikan LTAB sebagai pernyataan bahwa setlement telah selesai.
               Anggota bursa yang tidak mampu menyelesaikan kewajiban mereka, yaitu menyerahkan saham pada t+4 dilarang untuk melakukan kegiatan perdagangan di pasar regular maupun non regular dan harus menyelesaikan kewajiban tersebut di perdagangan kas (cash trading). Apabila anggota bursa tidak dapat memenuhi kewajiban di pasar non-reguler, maka pada hari t+5 harus dapat memenuhi kewajiban tersebut, sedangkan bila default tersebut terjadi pada pasar reguler, maka KDEI (yaitu lembaga yang dapat melakukan kliring dan deposit efek) akan melakukan pembelian untuk mengganti kewajiban yang tidak dipenuhi oleh anggota bursa tersebut. Anggota bursa yang default tersebut harus membayar denda sebesar 0,5% dari nilai transaksi dan diberi peringatan.
               Keterlambatan membayar denda akan dikenakan penalty sebesar 1% setiap hari. Mulai sejak Mei 1995, Bursa Efek Jakarta (BEJ) menggunakan sistem perdagangan secara elektronik yang disebut the Jakarta Automated Trading System (JATS). Komponen utama JATS adalah komputer pemroses data utama, gateways (komputer-komputer subsidiari) dan stasiun kerja (workstation) para traders yang terdiri dari terminal untuk para pialang. Komputer pemroses data utama melakukan proses perdagangan dengan menerima dan memproses berbagai order dari para pialang, mentransmisikan informasi pasar ke berbagai workstation dan mencocokkan (matching) order beli dan jual untuk alokasi yang sesuai.
               Dengan memonitor kondisi pasar dengan terminal JATS, seorang pialang dapat menyediakan informasi pasar yang akurat dengan telepon ke para dealer di kantor perusahaan sekuritas. Para dealers kemudian dapat menyampaikan informasi pasar tersebut kepada para pemodal yang akan mengambil keputusan untuk membeli atau menjual saham. Setelah menerima order dari kantor perusahaannya, seorang pialang di lantai bursa dapat memasukkan order tersebut ke JATS lewat terminal yang dimilikinya. Order tersebut kemudian dicocokkan apabila ada order yang sesuai dalam sistem tersebut atau “ditahan” sampai tersedia order yang cocok. Maka sistem JATS dalam mencocokkan order,  menggunakan mekanisme prioritas harga dan waktu.

b.   Bagaimana Order Bekerja
Secara umum yang perlu dilakukan para pemodal dalam menggunakan jasa pialang adalah memberikan spesifikasi order. Dalam order perdagangan saham, pemodal harus menjelaskn:
1.    Nama perusahaan
2.    Apakah order perdagangan tersebut untuk membeli atau menjual
3.    Besarnya order
4.    Berapa lama order tersebut akan berlaku
5.    Tipe order yang dipergunakan
                 Dalam memberikan order pemodal harus menjelaskan berapa lama order tersebut akan berlaku. Order harian berarti bahwa pialang harus berupaya untuk memenuhi permintaan pemodal pada hari tersebut. Kalau pada hari tersebut tidak bias dipenuhi, maka order tersebut akan batal pada hari tersebut. Kadang-kadang order dinyatakan sebagai open order atau good-till-cancelled (GTC). Order ini akan tetap berlaku sampai pialang bias memenuhi permintaan pemodal atau sampai pemodal membatalkannya.
Tipe order bias dinyatakan dalam bentuk market order, yang berarti bahwa pialang diminta membeli atau menjual saham pada harga pasar. Dengan demikian pemodal akan mengerti bahwa pialang pasti akan melaksanakan order tersebut, tetapi tidak pasti tentang harga yang akan diterima atau dibayar. Pemodal bisa menentukan dengan menetapkan limit order. Dalam hal menjual saham pemodal akan menentukan bahwa saham tersebut akan dilepas kalau harga melebihi atau sama dengan harga tertentu. Dalamhal membeli saham, pemodal akan menentukan berapa harga maksimal yang bersedia dibayar.
Variasi lain adalah stop order disebut juga sebagai stop loss order dan stop limit order. Pada stop order pemodal harus menentukan apa yang disebut sebagai stop price. Tujuan dari order ini adalah untuk melindungi terhadap kerugian yang mungkin terjadi. Untuk order penjualan, stop price harus dibawah harga pasar pada waktu order diberikan. Sebaliknya untuk order pembelian, stop pricenya harus diatas harga pasar pada waktu order dilakukan. Apabila seseorang kemudian memperdagangkan saham pada harga yang mencapai atau melebihi stop price, maka stop price tersebut menjadi market price dan order dilaksanakan.
Contoh :
Di Bursa Efek Jakarta (BEJ) merupakan tipe order yang dapat dipergunakan adalah market order, limit order, dan discretionery order. Kedua tipe order yang pertama sama dengan penjelasan di atas, sedangkan discretionary order berarti bahwa order tersebut akan dilaksanakan pada harga yang menurut anggota bursa (pialang) terbaik bagi klien (pemodal). Dengan demikian discretionary order hanya dilakukan oleh pialang yang telah mempunyai hubungan baik dengan kliennya. Semua order tersebut berlaku hanya untuk satu hari, kecuali dinyatakan sebagai good-till-cancelled.

c.    Perlindungan Bagi Investor Di Pasar Sekuritas
          Kondisi tersebut yang mendorong dibentuknya  lembaga perlindungan dana investor. Meskipun ada banyak  pembenahan lain yang telah dilakukan SRO (Self Regulatory Organization) seperti SID (single investor identification) dan kartu AKSes untuk memberi akses investor memonitoring asetnya. Pembentukan lembaga dana perlindungan investor disiapkan dengan serius sepanjang tahun lalu. Hingga akhirnya terbentuklah Investor Protection Funds (IPF) yang diberi nama PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) pada 18 Desember 2012 lalu. IPF merupakan bagian dari proyek pengembangan infrastruktur  pasar modal Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI) terlibat dalam pengembangan ini yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia. Proyek Pengembangan IPF tahun 2012 merupakan tahapan lanjutan dari proyek pengembangan yang telah berjalan dari tahun sebelumnya. 
          Kemudian adapun kehadiran P3IEI diharapkan  membantu perkembangan pasar modal,target jumlah pemodal 2,3 juta investor diharapkan  bisa tercapai. Karena salah satu faktor yang membuat masyarakat Indonesia ingin membeli saham adalah kebangkrutan perusahaan sekuritas akibat salah mengelola serta kejahatan pemilik dan pengelola perusahaan. Dengan P3IEI akan ada perlindungan bagi investor. Meskipun investor tetap memiliki risiko investasi akibat pergerakan pasar dan perkembangan kinerja fundamental.
          Meski dikenal sebagai negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal.Di kelembagaan cukup lengkap dalam melindungi nasabah di sektor finansial, AS memiliki Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), sedangkan di pasar modal AS ada Securities Investor Protection Corporation (SIPC). Jika FDIC melindungi semua dana nasabah hingga batas tertentu, SIPC tidak menjamin semua dana investor dari risiko kerugian.  
          Sejak dibentuk Kongres AS tahun 1970 hingga Desember 2010, SIPC sudah mengeluarkan dana perlindungan lebih dari USD1,2 miliar untuk mengembalikan sekitar USD109 miliar dana milik 763 ribu investor. Kehadiran SIPC nyata dirasakan oleh para pemodal. Tidak semua investor diproteksi SIPC. Tapi, 99 persen pemodal yang kehilangan dananya memperoleh kembali dananya dari SIPC.SIPC melindungi investor yang  kehilangan dananya akibat kebangkrutan perusahaan sekuritas.  SIPC adalah lembaga terdepan dalam mengembalikan uang tunai dan surat berharga milik investor yang dikelola perusahaan sekuritas. Tanpa lembaga pengelola dana perlindungan investor, pengembalian dana investor akan memakan waktu lama dan harus menunggu proses pengadilan dan hasil penjualan aset yang dikelola dan ditingkatkan nilainya agar mampu menutupi kerugian serta supaya dapat melikuidasi perusahaan dan melindungi investor.Namun, tidak semua perusahaan sekuritas yang bangkrut dapat diambil alih,karena ada beberapa kriteria ketat agar dana perlindungan investor tidak melahirkan moral hazaard.
Contoh kasus: PT Sarijaya Sekuritas, PT Antaboga Delta Sekuritas, dan banyak lagi.  Investor publik yang dirugikan oleh perusahaan sekuritas banyak yang mengaku kapok  dan tidak mau lagi berinvestasi di pasar modal. Mereka umumnya menyatakan merasa tidak terlindungi, sebabnya karena jumlah pemodal lokal tak bertambah signifikan selama sepuluh tahun terakhir.  

d.   Margin
Dengan menggunakan margin account, investor dapat membeli sekuritas secara kredit dengan meminjam uang dari broker yang disebut pembelian margin. Ketika investor membeli secara kredit, sebagian dana adalah miliknya sendiri dan sisanya adalah pinjaman. Margin adalah banyaknya dana yang dimilki oleh investor dan dinyatakan dalam presentase disebut margin.
Contoh: Seorang investor menggunakan uangnya sendiri Rp. 80 juta dan meminjam Rp. 20 juta dari pialangnya (broker) untuk membeli saham. Jumlah investasinya adalah Rp. 100 juta.
Jawab : Maka margin adalah Rp. 80 juta/Rp.100 juta = 0,80atau 80 %.
Adapun ilustrasi yang lebih rinci dari sebuah neraca rekening untuk memahami pembelian margin.
Contoh : Andi adalah seorang investor membuka sebuah margint account sebesar Rp.600 juta.Andi memerintahkan pialangnya untuk membeli 800.000 lembar saham JJKK.Saham JJKK dijual pada harga Rp. 1.000 per lembar sehingga jumlah biaya adalah 800 juta. Karena investor tersebut hanya mempunyai Rp.600 juta dalam rekeningnya, maka Andi meminjam kekurangannya sebesar Rp. 200 juta. Neraca rekening investor setelah pembelian sebagai berikut :
Aktiva
Kewajiban dan Ekuitas
800.000 lembar saham JJKK
                                             Rp. 800.000.000


  
Jumlah                                 Rp. 800.000.000
Pinjaman Margin                 Rp. 200.000.000
Ekuitas                                 Rp. 600.000.000
 

Jumlah                                  Rp. 800.000.000

Pada sisi kiri neraca investor adalah aset dalam saham JJKK yang dibeli sebesar Rp. 800 juta, jika neraca investor sebelah kanan adalah pinjaman sebesar adalah Rp. 200 juta yang harus di lunasi dan modal sendiri adalah Rp. 600 juta (nilai bersih investasi). Jadi nilai kedua sisi neraca adalah sama besar yaitu Rp. 800 juta.
Jadi margin Investor : nilai ekuitas                 =          Rp. 600 juta    = 0,75 atau 75 %
                                 nilai saham dalam rekening                    Rp. 800 juta
Margin dalam rekening akan berubah-ubah ketika harga sekuritas berubah.
Contoh: Ketika saham JJKK meningkat menjadi Rp. 1.100 per lembar, maka margin sekarang adalah Rp. 680/Rp. 880 juta = 0,7727 atau 77,27%  dan rekening investor menjadi :
Aktiva
Kewajiban dan Ekuitas
800.000 lembar saham JJKK                                                
                                               Rp. 880.000.000


 
Jumlah                                   Rp. 880.000.000
Pinjaman margin                   Rp. 200.000.000
Ekuitas                                  Rp. 680.000.000


  
Jumlah                                   Rp. 880.000.000

Dalam pembelian margin adapun margin minimal yang harus disediakan oleh investor dan presentasenya ditetapkan oleh pihak yang berwenang,presentase margin minimal ini disebut margin awal. Besarnya margin awal ini berbeda-beda seperti saham, kontrak berjangka, dan jenis sekuritas lainnya.
Ø Besarnya Presentase Margin Awal Mempengaruhi Banyaknya Pinjaman
Contoh: Seorang investor mempunyai dana tunai Rp. 300 juta dengan persyaratan margin awal 50%. Berapa banyak nilai pembelian sekuritas yang dapat dipesan oleh investor tersebut?
Jawab: Margin awal diubah menjadi 80 % atau 0,80. Modal sendiri Rp. 300 juta. Jadi total banyak nilai pembelian adalah Rp. 300 juta/0,80 = Rp. 375 juta. Maka semakin besar margin awal yang disyaratkan, semakin kecil banyaknya investor. Sebaliknya, margin awal yang kecil akan memungkinkan pinjaman yang besar.
Ø Pengaruh Margin Pada Investasi
Margin merupakan sebuah financial leverage yang dimana ketika investor meminjam uang untuk berinvestasi maka berdampak memperbesar keuntungan maupun kerugian.
Contoh: Seorang investor mempunyai Rp.70 juta dalam rekening perdagangan dengan margin awal yang disyaratkan 70%. Oleh karena itu investor dapat membeli saham senilai Rp.100 juta dengan tambahan meminjam Rp.30 juta. Tingkat bunga pinjaman adalah 20%.Investor tersebut dapat membeli 500.000 saham TTTT pada harga Rp200 per lemabar. Satu tahun kemudian, harga saham TTTT mengalami kenaikan dengan harga Rp.300 per lembar. Maka, tingkat bunga tidak berubah serta dividen dan biaya komisi diabaikan. Berapakah return investasi ini?
Jawab: Pada akhir tahun, nilai investasi adalah 500 ribu lembar x Rp.300 = Rp. 150 juta.
Kemudian Investor tersebut membayar bunga 6% atas pinjaman Rp.30 juta = Rp. 1,8 juta
Apabila pinjaman berikutnya bunganya akan di lunasi maka akan mempunyai
Rp.150 juta-(Rp.20 juta+Rp.1,8 juta) = Rp.128,2 juta.
Maka investor awal:
Modal sendiri + keuntungan => Rp.70 juta + Rp. 58,2 juta=  Rp. 128,2 juta
Jadi return atas investasi tersebut adalah Rp.58,2 juta/Rp. 70 juta = 0,8314 atau 83,14 %.
Ø  Investor Berinvestasi Tanpa Menggunakan Pembelian Margin
Contoh: Investor tersebut tidak meminjam sehingga investasi adalah hanya Rp.70 juta. Pada harga Rp. 200 per lembar saham TTTT,pembelian adalah 350.000 lembar.
Jawab: Harga saham TTTT meningkat menjadi Rp.300 per lembar sehingga jumlah nilai investasi adalah 105 juta. Keuntungan adalah Rp.105 juta - Rp.70 juta = Rp.35 juta. Return presentase adalah Rp. 35 juta / Rp. 70 juta = 0,5 atau 50 %.
Pembelian margin dapat memperbesar keuntungan dan dapat mengalami kerugian jika harga saham TTTT pada akhir tahun telah jatuh pada Rp.100 per lembar. Dengan pembelian margin, investor tersebut akan mengalami kerugian sebesar  :
= Rp.70 juta  - [Rp.50 juta - (Rp.20 juta + Rp. 1,8 juta)]
= Rp. 70 juta – Rp.28,2 juta
= Rp, 41,8 juta
Presentase kerugian adalah =     Rp 41,8 juta     = 0,5971 = 59,71 %.
    Rp. 70 juta

e.    Short Sale
               Short sales adalah penjualan yang penjualnya sebenarnya tidak memiliki sekuritas yang dijualnya. Adapun cara investor melakukan short sales yaitu meminjam saham dari pialangnya dan kemudian investor menjualnya. Di waktu tertentu di masa mendatang, investor tersebut akan membeli saham dalam jumlah lembar yang sama dipinjamnya untuk mengembalikannya. Setelah short sale, investor dikatakan mempunyai short position dalam sekuritas tersebut.
Contoh: Bapak Roni melakukan short sales 100.000 lembar saham UUOO pada harga Rp.300 per lembar. Satu bulan kemudian, saham diperdagangkan pada harga Rp.200 per lembar. Bapak Roni selanjutnya membeli 100.000 lembar pada harga Rp.200 atau senilai Rp.20 juta dan mengembalikan pialangnya untuk menutup short position. Bapak Roni memperoleh keuntungan sebesar Rp.10 juta karena menerima Rp.30 juta dan membayar Rp.20 juta.
               Dengan short sale, investor membalik urutannya jika menjual harga tinggi, membeli harga rendah. Jika long position akan diuntungkan dengan kenaikan harga,dan short position akan diuntungkan dari penurunan harga.


 SumberEduardus Tandelilin,2001,Analisis Investasi dan Manajemen Porto Folio,BPFE,Yogyakarta
               Mohammad Samsul,2006,Pasar Modal dan Manajemen Porto Folio,Erlangga,Jakarta

1 komentar:

  1. Halo, semuanya, tolong, saya dengan cepat ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya kepada pemberi pinjaman yang benar-benar mengubah hidup saya dari kemiskinan menjadi seorang wanita kaya dan sekarang saya memiliki kehidupan yang sehat tanpa tekanan dan kesulitan keuangan,

    Setelah berbulan-bulan mencoba mendapatkan pinjaman di internet dan saya telah ditipu dari 400 juta, saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari kreditor online yang sah dalam kredit dan tidak akan menambah rasa sakit saya, jadi saya memutuskan untuk meminta saran kepada teman saya tentang bagaimana cara mendapatkan pinjaman online, kami membicarakannya dan kesimpulannya adalah tentang seorang wanita bernama Mrs. Maria yang adalah CEO Maria Loan. Perusahaan

    Saya mengajukan jumlah pinjaman (900 juta) dengan suku bunga rendah 2%, sehingga pinjaman yang disetujui mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena fakta bahwa itu tidak memerlukan jaminan untuk transfer. pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.

    Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya telah dikreditkan dengan jumlah 900 juta. Saya sangat senang bahwa akhirnya Tuhan menjawab doa saya dengan memesan pemberi pinjaman saya dengan kredit saya yang sebenarnya, yang dapat memberikan hati saya harapan.

    Terima kasih banyak kepada Ibu Maria karena telah membuat hidup saya adil, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Maria dengan baik melalui E-mail (mariaalexander818@gmail.com) ATAU Via Whatsapp (+1 651-243 -8090) untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan pinjaman Anda,

    Jadi, terima kasih banyak telah meluangkan waktu Anda untuk membaca tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda.
    Nama saya adalah kabu layu, Anda dapat menghubungi saya untuk referensi lebih lanjut melalui email saya: (kabulayu18@gmail.com)

    Terima kasih semua.

    BalasHapus

Berita UNESA